Mataram NTB – Pemerintah Kota Maaram memperingati Hari Ibu yang ke-93 yang bertempat di Aula Pendopo Wali Kota Mataram, Rabu (22/12/2021).
Hadir dalam acara tersebut Walikota Mataram H. Mohan Roliskana, Wakil Wali Kota Mataram TGH. Mujiburrahman, Ketua DPRD Kota Mataram H. Didi Sumardi, Sekreataris Daerah Kota Mataram H. Effendy Eko Saswito, para asisten setda Kota Mataram, para staf ahli dan seluruh Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Se Kota Mataram, Ketua TP PKK Kota Mataram Hj. Kinnastri Mohan Roliskana, Ketua GOW Kota Mataram Hj. Waridah Mujiburrahman, Ketua Dharma Wanita Kota Mataram Hj. Baiq Herlina Idayani Effendy Eko Saswito.
Peringatan Hari Ibu ke 93 di Kota Mataram merupakan rangakain acara yang telah
dilaksanakan sebelumnya. Pertama, pengajian umum yang dilaksankan pada hari Jum’at 19 November di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center yang dihadiri oleh sekitar 450 orang.
Baca juga:
Kunker Pemkot Mataram ke Depok
|
Kedua, bhakti sosial pada Jum’at 26 November yang dilaksankan di Kelurahan Karang Pule, dan Kelurahan Abian Tubuh, yang ditujukan untuk lanjut usia (lansia). Ketiga, beuty class, untuk 50 pengurus GOW Kota Mataram pada Selasa 30 November. Keempat, Sosialisasi Kesehatan Produksi dan Bahaya Narkoba, pada selasa 14 Desember 2021 untuk siswa SMP, serta puncak peringatan Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember, yang ditutup dengan Anjangsana ke rumah sesepuh/ penasehan organisasi wanita Kota Mataram.
Tahun ini, peringatan Hari Ibu Kota Maaram menambil tema : Perempuan Berdaya Mataram Harum. Melalui tema ini diharapkan peran penting perempuan dalam upaya menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi, salah satunya melalu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).
Ketua GOW Kota Mataram Hj. Waridah Mujiburrahman dalam peringatan puncak Hari Ibumenyampaikan Hari Ibu adalah momentum kebangkitan bangsa sebagai penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan perempuan dalam berbagai sektor pembangunan untuk Indonesia maju yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa.
“sebagaimana disampaikan Menteri Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengarusutamaan gender dan pemerbayaan perempuan adalah dua hal yang sangat penting dan harus diperhatikan dalam pemulihan perekonomian bangsa di tengah krisis akibat pendemi Covid-19.” ungkapnya.
Seperti yang diketahui, jumlah perempuan saat ini hampir mencapai setengah dari total popluasi penduduk Indonesia, mereka turut berperan dalam upaya menyelamatkan Indonesia dari krisis ekonomi, salah satunya melalui Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.
“Dari sekitar 64 juta UMKM, lebih dari 50 persen dimiliki dan dikelola oleh perempuan.” lanjutnya.
Kesuksesan para perempuan pelaku UMKM di masa pandemi ini, tidak terlepas dari kecermatan, kecerdasan, dan kreativitas mereka untuk terus berinovasi, tidak hanya menyesuaikan permintaan pasar, bahkan mempelopori tren pasar yang baru. Berbagai data, indeks dan hasil penelitian menunjukkan bahwa partisipasi aktif perempuan dalam ekonomi akan mampu menaikkan pendapatan negara secara siginifikan.
Di akhir penyampainnya Ketua GOW Kota Mataram Hj. Waridah Mujiburrahman mengajak semua pihak untuk menjadikan kesetaraan gender dan pemerdayaan perempuan di Kota Mataram dalam upaya pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 sebagai suatu keharusan, dan bukan merupakan pilihan.
“ insyaAllah, kaum perempuan di Kota Mataram mau dan mampu mengambil peran secara aktif dalam laju gerak roda pembangunan di Kota Mataram” pungkasnya.
Adapun Wali Kota Mataram H. Mohan Roliskana dalam memperingati Hari Ibu tahun ini menggambarkan peran ibu dalam pembangunan dengan menyebutnya sebagai arsitek peradaban. Karena wanita memiliki peran penting dalam mendidik generasi-generasi yang akan melanjutkan setiap lini kehidupan.
Walikota berharap dengan momentum Peringatan Hari Ibu, ibu masa kembali kekodratnya untuk mendidik dan mengembangkan wawasan sebagai modal dalam memberikan bekal kepada anak, agar anak tetap memiliki pegangan moral dan etika dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.(Adbravo)